Dunia Ini Tidak Abadi

Dunia inipun masih sebuah konsep. Alam Raya inipun masih sebuah konsep. Einstein mengatakan energi yang membeku menjadi materi.
Berpusat pada Dunia berarti berpusat pada kenikmatan. Kenikmatan itu ada batasnya, ada titik jenuhnya dan akan menyebabkan kita tidak puas. Kaum Hyppies di Eropah yang sudah mencapai titik jenuh kenikmatan karena tidak kurang suatu apa, akhirnya setelah batas semua nikmat tersebut terlampaui mereka menjadi kebingungan mencari makna hidup sehingga ia melarikan diri dan menghamba pada narkoba. Ia menganggap narkoba adalah Tuhannya..
Dalam diri manusia, badan berposisi sebagai ilusi. Badan kita pasif. Badan akan ikut bergerak kemana saja sesuai perintah tuannya. Ketika kita akan mengambil sesuatu maka tangan akan bergerak melayani. Ketika kita ingin berlari maka kaki akan berlari melayani . Badan adalah pelayan yang setia. Badan adalah sebuah hadiah, sebuah anugrah yang tak ternilai yang diberikan oleh Tuhan ibu alam semesta. Oleh karena itu bertrimakasihlah kepada badan yang telah melayani kita. Bertrimakasihlah kepada Tuhan yang maha pemurah. Kita harus menyayangi badan, memelihara dengan baik. Berikan dia makanan yang baik yang menyehatkan, berikan dia waktu istirahat yang cukup, dan waktu bergerak yang cukup. Jangan kejam terhadap badan. Jangan mengeksploitasi badan secara habis-habisan. Badan berada dibawah kendali keinginan. Oleh karena itu sering badan menjadi korban keinginan. Kadang –kadang karena ingin mengejar keinginan orang sering tidak memperhatikan badannya sehingga badannya tidak sempat istirahat dan akhirnya menderita sakit. Merokok berlebihan, minum alcohol berlebihan, bekerja berlebihan adalah bersumber dari keinginan, tetapi badan yang menderita akibatnya. Orang ingin bunuh diri tetapi badan yang akan mati, sehingga rohnya akan sangat menyesal setelah melihat badannya telah mati. Roh ini akan terlunta-lunta menunggu jatah badan yang baru. Penulis