Jenis Sate atau sesate untuk Yadnya
Jenis Sate atau sesate untuk Yadnya
sate, berdasarkan Lontar Dharma Caruban merupakan salah satu jenis olahan hewan yang bersifat kering (tuh). disamping sate jenis olahan tuh lainnya adalah urutan, gorengan, brengkes serta gubah (teboan).
dalam pelaksanakaan upacara Panca Yadnya dibali, sate atau sesate terdiri atas 13 jenis, yaitu:
- Sate Lembat,
- Sate Asem,
- Sate Kuung (kekuung),
- Sate Sepit gunting,
- Sate Jepit babi,
- Sate Jepit Balung,
- Sate Se rapah,
- Sate Letlet,
- Sate Suduk ro
- Sate Empol
- Sate Pusut
- Sate Kablet
- Sate Kebek
Bahan-bahan pembuatan sate
berikut ini dijelaskan bahan-bahan pembuatan sate, proses pembuatannya dan simbol yang terkandung didalamnya.
Sate lembat
sate lembat dibuat dari serat daging (urat), biasannya urat paha, yang iris kemudian ditumbuk/digilas halus. setelah itu dicampur dengan gula, terasi dan garam. diaduk hingga sedikit kenyal/agak mengembang, kemudian dimasukan bumbu (base rajang yang di ulig), diisi parutan kelapa yang dikukur (nyuh mekikih/selip geles). setelah merata dililitkan pada katik lembat yang telah disediakan.
sate lembat memiliki dwi fungsi yaitu:
- sebagai sate persembahan/yadnya; misalnya yang dihaturkan saat galungan (salah satu sate penawa sangan, simbol gada senjata dewa brahma).
- sebagai sate hidangan; biasa yang dilihat saat menghidangkan tamu, juga digunakan sebagai hidangan yang ditujukan kepada leluhur dalam bentuk pemijilan (jejapitan)
Sate Asem
sate asem bahannya terbuat dari lemak (muluk), usus serta jeroan, dan serat daging.
cara membuatnya: iris-irisan bahan tersebut digoreng hingga agak matang. kemudian ditusuk seperti halnya sate tusuk ayam/kambing yang dijual bebas dipasaran. mengenai susunan satenya dimulai dari lemak, jeran dan daging paling akhir.
sate asem juga memiliki dwi fungsi, yaitu:
- sebagai kelengkapan persembahan/yadnya; salah satu sate penawa sangan, simbol cakra senjata dewa wisnu
- sebagai hidangan, baik untuk tamu undangan maupun leluhur
Sate Kuung atau kekuung.