Minum Kopi Sembari Nikmati Alam Terbuka
Nikmati kopi sekarang bukan cuman soal rasa dan wewangian. Keadaan di mana kita menikmatinya dapat menjadi pemisah dari tiap cangkir kopi yang disediakan. Kafe kopi mempunyai konsep cafe dengan panorama alam sekarang jadi mode. Di Gianyar, Bali, ada satu tempat kopi memiliki nuansa alam yang dapat jadikan rekomendasi. Tempatnya yang memiliki nama Kumulilir yang berada di Jalan Raya Pujung Waktu, Sebatu Tegallalan, Kabupaten Gianyar, Bali. Yang pujaan di Kumulilir merupakan kopi Bali dan kopi luwak yang diolah sendiri. Kalau disaksikan dari jalan raya, tempat ini gak tampak mirip tempat kopi. Lantaran, cuman tampak parkirkanan mobil dan suatu saung kecil. Tapi siapa kira di dalamnya ada tempat ngopi yang demikian nikmat dan mengasyikan. Mengenai saung itu merupakan posko pertama sebelumnya pengunjung ketujuan alam terbuka sebagai tempat ngopi.
Endemi Covid-19 yang mensyaratkan tiap-tiap lokasi usaha mengimplementasikan prosedur kesehatan bikin saung itu dipakai tempat pemeriksaan kesehatan terhadap tiap-tiap pengunjung. Sehabis membasuh tangan, pengunjung disarankan periksa temperatur badan oleh petugas disitu gunakan thermo gun. Suatu sertifikat tes dari Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar terekspos untuk lebih menekankan pengunjung kalau tempat ini mengimplementasikan prosedur kesehatan. Pengunjung harus berjalan sejumlah ratus mtr. melalui sawah dan perkebunan untuk ketujuan tempat kopi.
Suatu burung raksasa yang dibentuk dari anyaman bambu berdiri tegak di tengahnya sawah. Membuat tempat pujaan buat pengunjung untuk berpose. Sepanjang berjalan ketujuan area ngopi, pengunjung juga dituntun melihat-lihat penyampaian kopi luwak, mulai proses dari pakan hewan luwak, penjemuran biji kopi sampai tumbuk dan menggongseng biji kopi yang datang dari luwak. Satu ekor luwak yang mendatangkan biji kopi pada tempat ini benar-benar ada dalam kandang. Makanan buat hewan itu juga pula siap di kebun ruangan Kumulilir.
Pelancong bisa pesan pelbagai type kopi. Ada paket contoh 10 type kopi dan teh yang dijajakan Kafe Kopi Kumulilir kira-kira dengan harga Rp 50 ribu. Di paket itu pengunjung bisa mencoba mulai dengan teh rosela, teh jahe, teh kunyit, kopi asli Bali, kopi vanila, cokelat asli dan pelbagai type teh dan kopi yang lain. Kalau pengen lebih ekslusif kembali, pengunjung bisa pesan 1 cangkir Kopi luwak yang dihormati Rp70 ribu percangkir. Yang pujaan betul-betul kopi Bali dan kopi luwak, papar Nyoman Deyana, pemilik kafe kopi Kumulilir
Keadaan Waktu Endemi
Tidak cuman implikasi periksa temperatur dan bersihkan tangan di pintu masuk, implikasi prosedur kesehatan pula dijalankan di area ngopi yang ada pada ketinggian. Bangku yang ada disitu dibentuk punya jarak dan dikurangi kemampuannya. Nyoman menuturkan, endemi Covid-19 bikin upayanya terekses demikian besar juga sempat tutup beberapa saat. Sekarang dengan mengimplementasikan prosedur kesehatan yang ketat, Nyoman mengharapkan bisa memikat banyak pengunjung. Gak cuma itu, ia juga bikin gedoran baru yaitu dengan bangun tempat tersisa ada di belakang kafe kopinya jadi ajang playground. Pengunjung dapat mencoba banyak ajang playground, mulai dengan trampolin, ayunan ditepi jurang, sampai ke jembatan goyang yang ada di tengahnya jurang. Didambakan Nyoman, ajang playground itu bisa memancing pelancong lokal untuk bertandang ke Bali ingat sejak endemi Covid-19 memang cuma pelancong lokal yang bertandang.Sebelumnya endemi pasarnya internasonal namun saat ini condong lokal. kita harus layanani kepentingan pasar tersebut.
Tanda-tanda Ciri khas Kopi Bali
Bekerja sama-sama dengan banyak petani, Nyoman menyediakan biji kopi dari tempat Kintamani yang telah tersohor. Nyoman mengatakan ada ciri-ciri dari kopi Bali yang tidak sama dengan kopi dari wilayah lain. Rasa-rasanya sedikit masam dan mempunyai rasa spesifik. Kalaupun buat pencinta kopi, mereka sudah ketahui kalaupun itu kopi Bali, katanya. Sebab rasa-rasanya yang demikian tajam, karenanya penyampaian kopi Bali cuman dihidangkan di cangkir kecil. Biar lebih nikmati, pisang goreng dan serabi jadi kudapan pengiring waktu mencucup kopi Bali. Gak cuman rasa yang tidak sama, higienitasnya sangat juga kita simak sebab pangsa di tempat ini merupakan internasional. Semua prosedur kesehatan yang diimplementasikan di Kumulilir sama dengan InDOnesia Care (I DO Care) yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Inovatif Indonesia (Kemenparekraf). Maka, kalau kelak keadaan telah tambah baik, terus menjadi pahlawan buat negeri sendiri dengan bertamasya di Indonesia Saja.
Demikianlah yang bisa kami berikan perihal kumulilir, mudah-mudahan artikel ini dapat menolong anda untuk cari tempat liburan untuk berlibur anda sekeluarga. Demikian dan terima kasih.