Notifikasi

Memuat…

Faktor Risiko Selama Kehamilan

Faktor Risiko Selama Kehamilan

 Faktor Risiko Selama Kehamilan

Kehamilan merupakan masa yang harus dijaga oleh ibu yang sedang hamil. Karena memang ibu dalam keadaan menjaga kondisi si janin yang sedang ia kandung. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kehamilan agar tidak mengalami gangguan selama kehamilan. Hal ini untuk memastikan keadaan si janin dalam keadaan yang benar-benar baik untuk mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan. Sehingga faktor risiko selama kehamilan juga harus diperhatikan dengan benar.

Orang tua, terutama si ibu juga harus dapat menjaga terjadinya faktor risiko selama kehamilan. Berikut adalah beberapa risiko yang dapat terjadi ketika kehamilan.

Risiko keguguran

Hal ini memang sangat memungkinkan untuk terjadi. Karena janin yang tertanam di dalam rahim masih memiliki kemungkinan untuk dapat gugur atau luruh dari rahim. banyak hal pula yang dapat membuat seorang ibu hamil mengalami keguguran.

Misalnya faktor internal kesehatan si ibu yang menyebabkan hal ini seperti lemahnya kandungan itu sendiri sangat memungkinkan terjadinya keguguran. Faktor luar juga dapat menyebabkan keguguran ini. sebut saja jika si ibu terlalu capek, mengalami stres, mengkonsumsi jenis makanan tertentu yang memang dapat menyebabkan keguguran.

Risiko lahir cacat

Memiliki bayi yang lahir dengan cacat bawaan adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh setiap orang tua. Untuk itu, menjaga terjadinya bayi lahir dengan cacat adalah hal yang sepatutnya dilakukan.

Salah satu hal yang sangat mempengaruhi seorang bayi mengalami kecacatan dalam kelahirannya adalah pada faktor makanan dan lingkungan dari calon ibu. Makanan yang terlalu banyak pengawet dan pemanis buatan tidak baik bagi ibu hamil. Asap rokok juga memiliki peran yang luar biasa bagi seorang bayi dalam kandungan.

Risiko lahir prematur

Lahir prematur atau lahir sebelum waktunya memang sangat tidak diinginkan untuk terjadi. Biasanya hal ini dikarenakan oleh kondisi calon ibu itu sendiri. Misalnya saja seorang ibu yang terlalu lelah, capek, stress yang dapat memicu seorang bayi keluar sebelum waktunya.

Kondisi bayi yang lahir prematur biasanya memiliki angka bertahan hidup yang relatif sedikit dibandingkan yang normal. Hal tersebut dikarenakan oleh masih belum sempurnanya perkembangan yang dialami oleh bayi itu sendiri.

Berbagai faktor risiko selama kehamilan tersebut bisa dihindari jika seorang ibu bisa menjaga dirinya sendiri dari berbagai hal yang tidak mendukung kesehatan dirinya tersebut. Jika mampu menjaganya maka kesehatan dan keselamatan dari janin bisa lebih terjaga.
Baca Juga
Posting Komentar