Notifikasi

Memuat…

Kram Waktu Hamil,Apa Itu Berbahayakah?

Kram Waktu Hamil

Kram Waktu Hamil

Pernah berasa kram di perut saat hamil? Keadaan kram benar-benar kerap berlangsung pada ibu hamil. Umumnya kram berlangsung saat badan si ibu begitu lelah. Lantas bagaimana bila kram waktu hamil, berbahayakah? Yang jelas Anda harus selekasnya mengobati kram yang menganiaya karena rasanya cukup menyakitkan.

Berikut sejumlah jalan keluar saat kram waktu hamil:

  • Kompres sisi yang kram atau yang kerap kram sama air panas.
  • Lempengkan tumit dan kaki, secara perlahan-lahan tekuk tumit dan jari-jari.
  • Pijat sisi yang kram secara halus dan perlahan-lahan.
  • Bila kram mendekati tidur di kaki, gerakkan jari-jari kaki menuju atas. Bangkit dari tempat tidur dan berdiri sesaat beberapa waktu, sampai merasa sakit raib.
Apa yang perlu dikerjakan supaya tidak ada kram, perlakuan penjagaan jauh lebih bagus dibanding menyembuhkan.

Berikut perlakuan yang dikerjakan untuk menahan berlangsungnya kram:

  • Beristirahat cukup
  • Membenahi pertahanan badan dengan makanan yang bergizi
  • Turunkan aktivitas sex yang terlalu berlebih.
  • Kerjakan olahraga enteng.
  • Jauhi tidur dengan kaki lempeng.
  • Tidak boleh berdiri kelamaan.
  • Memperbanyak mengonsumsi makanan memiliki kandungan magnesium, potasium, dan kalsium.
  • Jauhi berdiri kelamaan.
  • Tidak boleh duduk sekalian silangkan kaki.
  • Olahraga kaki pada jalan kaki atau senam hamil.
  • Minum air putih minimum 2 ltr air setiap hari.

Sebenarnya apa sich pemicu kram waktu hamil?

Pemicu kram yang banyak berlangsung pada wanita hamil karena beberapa hal berikut ini:

  • Nutrisi yang tidak imbang pada tubuh di antara kalsium, potasium dan magnesium yang begitu rendah, sesaat kandungan fosfor begitu tinggi. Hingga mengakibatkan masalah pada mekanisme saraf otot-otot badan.
  • Rasa capek yang berkelanjutan karena aktivitas yang terus-terusan.
  • Desakan kandungan pada beberapa titik syaraf badan atau kaki.
Bila kram Anda berlangsung terus-terusan cepatlah konsultasi sama dokter kandung Anda.
Baca Juga
Posting Komentar