Karya Ilmiah: Pengertian, Ciri dan Strukturnya
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah salah satu jenis tulisan yang dibuat secara sistematis, logis, dan terstruktur dengan mengikuti kaidah dan etika keilmuan. Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk membahas dan memecahkan suatu permasalahan. Karya ilmiah disusun untuk memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah. Ada bermacam-macam jenis karya ilmiah, misalnya makalah, artikel, laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
Ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang kamu baca di atas adalah karya tulis ilmiah yang berjenis makalah. Jika kamu cermati, ada beberapa hal yang menjadi karakteristik karya ilmiah yaitu objektif, sistematis, menyajikan fakta, menyajikan pengertian atau definisi istilah, menerapkan suatu teori, membahas dan memecahkan suatu masalah, serta menyimpulkan masalah.
Karakteristik atau ciri karya ilmiah yakni sebagai berikut.
1. Mengungkapkan fakta secara objektif
Sebuah karya ilmiah harus mengemukakan fakta yang logis, fakta yang bisa dinalar. Selain itu, fakta yang dikemukakan harus ditulis secara objektif. Yang dimaksud dengan penyajian fakta secara objektif adalah penulis mengungkapkan fakta secara apa adanya, tidak boleh ditambah-tambahi atau dikurangi.
2. Ditulis secara sistematis
Karya ilmiah dibuat secara sistematis menurut aturan yang berlaku. Artinya dalam mengemukakan permasalahan, membahas, dan memecahkan masalah harus sesuai dengan aturan penulisan tata tulis karya ilmiah. Bagian-bagian dalam karya ilmiah juga dikemukakan secara sistematis. Ada aturan baku dalam karya ilmiah yang harus ditaati penulis.
3. Mengungkapkan masalah dan teori untuk memecahkan masalah
Pada hakikatnya karya ilmiah ditulis karena adanya suatu masalah. Masalah yang dilihat oleh penulis kemudian diangkat dalam karya ilmiah untuk dicari pemecahannya. Dalam memecahkan masalah, penulis harus menggunakan teori-teori sesuai dengan permasalahan yang diangkat.
4. Ditulis menggunakan ragam bahasa baku
Selain karakteristik yang sudah disebutkan di atas, karya ilmiah mempunyai karakteristik lain ditinjau dari segi bahasa. Karya ilmiah ditulis menggunakan ragam bahasa lugas dan kalimat efektif. Karya ilmiah tidak boleh ditulis dengan kata atau kalimat yang bermakna ambigu.
Struktur karya ilmiah
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, karya ilmiah memiliki bermacam-macam jenis. Tiap jenis karya ilmiah memiliki struktur masing-masing. Struktur artikel misalnya, berbeda dengan struktur makalah. Dalam materi ini, struktur yang akan dibahas adalah struktur karya ilmiah bentuk formal. Pada karya ilmiah bentuk formal, strukturnya tersusun secara sistematis, terdiri judul, abstrak, daftar isi, bab pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab pembahasan, dan bab penutup. Agar lebih jelas, perhatikan penjelasan berikut.
1. Judul
Judul karya ilmiah tidak boleh berbentuk kalimat, tetapi harus berbentuk kelompok kata. Dalam judul inilah tersirat permasalahan. Karena adanya permasalahan inilah, penulis perlu mengadakan penelitian untuk memecahkannya. Dalam menentukan judul, satu hal yang harus diperhatikan adalah judul harus menarik minat penulis dan penulis harus menguasai permasalahannya. Karena penulis yang harus menguasai permasalahan, dalam karya ilmiah yang membutuhkan bimbingan, penulislah yang harus menemukan dan mengajukan judul, bukan pembimbing. Contoh:
- Pengelolaan Perpustakaan Digital di SMA Insan Mulia Semarang
- Upaya Mengatasi Ketergantungan Anak pada Ponsel
2. Abstrak
Abstrak atau ringkasan merupakan gambaran secara ringkas isi karya tulis. Bagian abstrak mengungkapkan penelitian atau kajian secara singkat. Dengan mambaca bagian abstrak ini, diharapkan pembaca dapat memahami inti karangan ilmiah. hal-hal yang ditulis pada bagian abstrak adalah latar belakang penelitian, teori yang digunakan, metode penelitian, proses pengumpulan data, pembahasan, dan hasil akhir penelitian. Semuanya disajikan secara ringkas.
3. Bab Pendahuluan
Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
a. Latar belakang
Pada bagian latar belakang masalah, penulis menjelaskan latar belakang penulisan atau latar belakang permasalahan. Penulis mendeskripsikan mengapa permasalahan itu dipilih oleh penulis dalam karya ilmiahnya. Mengapa pula permasalahan itu perlu dikaji dan diteliti untuk dicari pemecahannya.
b. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah disajikan dalam bentuk kalimat tanya. Kata tanya yang lazim digunakan dalam rumusan masalah adalah apakah, mengapa, bagaimana. Contoh:
- Apakah yang menjadi penyebab utama tanah longsor?
- Mengapa ponsel dapat menganggu kesehatan?
- Bagaimana cara mengurangi ketergantungan anak pada game online?
c. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ditulis untuk lebih mempertegas arah penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dengan adanya tujuan penelitian, fokus penelitian menjadi lebih terarah. Bentuk kalimat yang digunakan untuk membuat tujuan penelitian adalah kalimat berita berupa pernyataan konkret. Tujuan penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada. Artinya, ketika akan membuat tujuan penelitian, penulis harus mencermati rumusan masalah yang disajikan.
d. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian lazimnya dibagi menjadi dua, yakni manfaat secara teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis diarahkan pada pengembanganan ilmu pengetahuan, sedangkan manfaat praktis dimaksudkan untuk memecahkan masalah. Contoh:
- Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan di bidang pelajaran Bahasa Indonesia
- Manfaat praktis Bagi penulis
Sarana berlatih bagi penulis dalam membuat karya ilmiahMenambah wawasan penulis tentang kalimat efektif
- Manfaat praktis Bagi sekolah
Sebagai masukan kepada sekolah tentang masih rendahnya penguasaan kalimat efektif siswa kelas XII.Masukan kepada sekolah perlunya peningkatan penguasaan kalimat efektif siswa kelas XII.
4. Landasan teori
Landasan teori adalah kumpulan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah. Teori-teori yang digunakan tentu saja harus sesuai dengan masalah yang dibahas. Teori-teori yang dikemukakan penulis harus dikupas secara jelas dan disusun menjadi rangkaian argumen. Dalam hal ini penulis harus bisa menyusun landasan teori secara cermat.
Untuk mendukung dan memperkuat teori yang dikemukakan, penulis sebaiknya mengemukakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang ditelitinya. Hal ini penting untuk menambah pemahaman dan pengetahuan tentang permasalahan yang sedang dipecahkannya.
5. Metode penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Ada metode penelitian kualitatif dan ada pula metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dan melakukan analisis secara induktif.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terukur sejak awal sampai akhir penelitian. Pada penelitian kuantitaif, peneliti akan menguji hipotesis yang diajukan. Dalam metode penelitian disajikan prosedur penelitian, sumber data penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan pengolahan data.
6. Pembahasan
Pembahasan dilakukan setelah penulis mengemukakan metode penelitian. Setelah data terkumpul, penulis kemudian melakukan pembahasan masalah. Pada bagian pembahasan inilah, penulis menguji hipotesis yang dikemukakan jika penulis mengemukakan hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Sebelum pembahasan dilakukan, penulis harus menganalisis data terlebih dahulu.
Data yang terkumpul diolah, dianalisis, kemudian dibahas. Pada penelitian kuantitatif, analisis data digunakan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. Namun, pada penelitian kualitatif, data dianalisis pada saat penelitian mulai dilakukan, pada saat merumuskan masalah, bahkan sampai pada saat menuliskan hasil penelitian.
7. Penutup
Bagian terakhir karya ilmiah adalah penutup. Pada bagian ini, penulis mengemukakan simpulan akhir dari hasil pembahasan. Selain itu, penulis juga mengemukakan saran kaitannya dengan simpulan yang diambil.
Membuat Karya Tulis Ilmiah
Untuk bisa menulis karya ilmiah, langkah-langkah yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik
Topik adalah ide dasar karya ilmiah yang akan dibuat. Di dalam topik inilah terkandung permasalahan yang akan dicarikan pemecahannya. Sebelum ide dasar ditentukan, penulis harus memperhatikan beberapa hal, yaitu penulis menguasai pokok permasalahan, topik yang dipilih merupakan isu yang hangat, dan hasil tulisan bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
2. Mengumpulkan bahan
Sebelum memulai penulisan, penulis harus mengumpulkan bahan. Semakin banyak bahan yang dikumpulkan, proses penulisan akan menjadi ringan. Bahan bisa diperoleh melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
3. Menyusun rancangan penelitian
Rancangan penelitian perlu ditulis agar proses penulisan karya ilmiah lebih terfokus dan terarah.
4. Mengembangkan rancangan penelitian menjadi karya ilmiah
Setelah rancangan karya ilmiah selesai, penulis lalu mengembangkannya menjadi karya ilmiah yang utuh. Penulis harus banyak mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan karya ilmiah.
5. Menyunting karya ilmiah
Karya ilmiah yang sudah jadi harus diteliti kembali. Penulis harus membaca karya ilmiah yang sudah ditulisnya dengan cermat. Lakukan perbaikan jika ditemukan kesalahan, baik kesalahan pada sistematika atau bahasa yang digunakan.
--
Demikian potingan kami tentang Karya Ilmiah: Pengertian, Ciri dan Strukturnya. Terimakasih.