Parafrase/ Gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama Pada 11-15

Parafrase/ Gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama Pada 11-15

Setelah sebelumnya kami upload gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama pada 6 - 10, pada kesempatan ini kami akan membagikan Gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama Pada 11-15 pada kawan-kawan semuanya.

Ada dua cara untuk memparafrase, yaitu 
  • Gancaran bebas yakni gancaran dengan cara mengganti keseluruhan teks tembang menggunakan bahasa pribadi.
  • Gancaran terikat yaitu gancara dengan tetap menjaga keaslian tembang dan hanya menambahkan satu dua kata agar tembang bisa diketahui maksudnya.
Filosfi tembang Gambuh adalah setiap manusia pasti akan jumbuh, cocok satu sama lain. Setelah manusia merasakan jatuh cinta (asmaradana) manusia merasa cocok satu sama lain. mereka lantas menuju ke jenjang kehidupan selanjutnya, yaitu menikah. Inilah filosofi tembang Gambung tersebut.  

Arti  kata gambuh adalah cocok, jumbuh, lengkap. Artinya adalah tembang gambuh mewakili proses manusia yang cocok satu sama lain, saling melengkapi dalam hubungan pernikahan.

Tembang gambuh bisa digunakan untuk menggambarkan selaras, cocok dan santai. Tembang ini bisa digunakan untuk bercerita atau menyampaikan nasihat-nasihat.

Pupuh Gambuh dalam serat wedhatama berjumlah 34 pada atau bait. Kesemua pada itu sama, tidak ada yang ingkar dari aturan atau paugeran tembang gambuh itu sendiri.

Berikut ini, kami sampaikan gancaran tembang Gambuh Serat Wedhatama dalam bahasa Jawa.

Gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama Pada 11-15

PADA 11
Samengko sembah kalbu,
yen lumintu uga dadi laku,
laku agung kang kagungan narapati,
patitis tetesing kawruh,
meruhi marang kang momong.

GANCARAN PADA 11
mengko sembah kalbu kui,
yen bebarengan uga dadi olah spiritual,
olah utawa spiritual tingkat duwur seng di duweni raja.
Tujuan ajaran ilmu kui,
gawe mangerti kang ngasuh awak utawa guru sejati/ pancer.

ISINE PADA 11
Kemudian sembah kalbu, jika dilestarikan juga jadi laku seperti para raja-raja dahulu, tujuan dari sembah kalbu adalah tahu siapa pancer/ guru sejati
------------------------
PADA 12
Sucine tanpa banyu,
mung nyenyuda mring hardening kalbu,
pambukane tata, titi, ngati-ati,
atetep talaten atul,
tuladhan marang waspados.

GANCARAN PADA 12
Suci e ora migunaake banyu,
nanging nahan nafsubing ati,
wiwit saka tumindak kang tata teliti lan ati-ati
utawa eling lan waspada,
teguh sabar lan tekun,
tuladha gawe tumindak waspada.

ISINE PADA 12
Ibadah ini, bersuci tanpa air
Tapi menahan hawa nafsu
Perilakunya teliti dan hati-hati,  teguh sabar dan tekun
Harus ingat dan waspada
------------------------
PADA 13
Mring jatining pandulu,
panduk ing ndon dedalan satuhu,
lamun lugu leguting reh maligi,
lageane tumalawung,
wenganing alam kinaot.

GANCARAN PADA 13
ing panyawang kang sejati,
mikantuk sasaran kanthi tata cara kang bener,
senadyan sederhana tata lakune mbutuhake konsentrasi,
kanthi bisa krungu swara sayup sayup ing
nyenyet ing swasana,
yakui bukaing “Alam liya”.

ISINE PADA 13
Pada pandangan sejati
Mendapat sasaran ng panyawang kang sejati
mikantuk sasarab jalan sejati
Walaupun sederhana, tapi butuh konsentrasi
Bisa mendengar suara dalam sepi 
Yaitu alam lain
------------------------
PADA 14 
Yen wus kambah kadyeku,
sarat sareh saniskareng laku,
kalakone saka eneng, ening, eling,
Ilanging rasa tumlawung,
kono adile Hyang Manon.

GANCARAN PADA 14
yen wes pikanthuk kaya nggono kui,
syarat e sabar kabeh tumindak e,
isoh e kanthi cara kasadaran nyenyet elingan,
kanti ilange rasa sayup sayup,
neng kono adil e kang maha kuasa ana.

ISINE PADA 14
Jika sudah mendapatkan yang demikian, syaratnya hanya sabar melakukan
Dilakukan dengan sadar, tenang dan selalu ingat
Semuanya dipasrahkan
Kepada keadilan Allah
------------------------
PADA 15
Gagare ngunggar kayun,
tan kayungyun mring ayuning kayun,
bangsa anggit yen ginigit nora dadi,
Marma den awas den emut,
mring pamurunging lelakon.

GANCARAN PADA 15
gugur e yen miturut kagelem an e dewe (nafsu),
ora seneng yen endah e rasa sejati,
yen ngrasaake kapinginan e kang ora isa kawujud.
Sanadyan mangkono awas lan ingat lah,
kanthi gawe gagaling tujuan.

ISINE PADA 15
Jika hanya menuruti nafsu, semua akan gagal.
Tidak suka pada keindahan rasa sejati
Akan sedih jika keinginannya tidak terwujud
Yang demikian harusnya ingat
Jangan sampai gagal tujuan.

Demikian Gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama pada 11 - 15. jika berkenan, berikut kami sampaikan gancaran Tembang Gambuh lainnya
Admin
Admin Terimakasih sudah mengunjungi situs kami. Jika terdapat kesalahan penulisan pada artikel atau link rusak dan masalah lainnya, mohon laporkan kepada Admin Web kami (Pastikan memberitahukan link Artikel yang dimaksud). Atau bagi anda yang ingin memberikan kritik dan saran silahkan kirimkan pesan melalui kontak form di halaman Contact Us

Post a Comment for "Parafrase/ Gancaran Tembang Gambuh Serat Wedhatama Pada 11-15"